Bukan Iman Kristen Murahan

untuk teman-teman kristen:

banyak guru, pengajar dan pendeta yang memberikan pengajaran Cukup dengan percaya kepada Tuhan, kita akan selamat dan masuk surga.. mudah bukan, masuk surga itu mudah jangan dipersulit!

well.. saya mau bagikan pendapat saya bahwa ini salah besar!

Kepercayaan tentang masuk surga itu anugerah dan mudah, adalah penyesatan, itu adalah iman yang murahan dan palsu.

Jangan jadi kristen yang murahan, hanya dengan beragama kristen sudah berpikir selamat masuk surga, tidak semurah dan serendah itu. Seakan-akan di neraka gak ada orang kristen, jangan seenaknya yah..Hanya orang yang hidupnya kudus dan berkualitas yang ada disurga.

Tuhan berkata berjuanglah masuk ke dalam kerajaan Surga, paulus berkata, itu adalah pertandingan yang diwajibkan, artinya dalam pertandingan, ada yang menang dan kalah. jadi pastikan kita jadi pemenang, maka harus berjuang dengan keras. Bahkan Tuhan menantang orang kaya untuk menjual seluruh hartanya dan ikut dia…hingga orang tersebut menyerah.. sangat2lah sulit untuk masuk surga,

Sulit bukan berarti tidak bisa, dengan Anugerah dan kasih serta Roh kudus yang Tuhan berikan, jika kita mau dibimbing dan belajar, kita pasti bisa. Oleh karena itu kita harus memiliki keinginan yang keras dan berjuang dengan sepenuh hati

Dahulu orang berkta buat apa hidup suci/kudus toh pasti manusia mati juga. Buat apa punya pengetahuan, kepintaran, harta, jabatan, dan hal lainnya, toh mati gak dibawa.. akhirnya seenaknya hidup, gak mikirin orang lain, menyakiti diri sendiri bahkan merugikan orang lain. Bahkan berusaha hidup kekal di bumi, mau panjang umur sampe minum obat macem, operasi plastik awet muda, sampe keluar negeri berobat ngabisin harta Cuma buat nambah hidup sehari doang..tapi semua sia2

Baiknya kita harus semakin dewasa dan belajar kenapa Tuhan Yesus repot2 meninggalkan segalanya, dan turun ke bumi, menjadi manusia sepenuhnya sampai mati dikayu salib, Dia dibangkitkan, dan Diangkat Ke Surga.

Dia datang memberikan kita HIDUP, gak lagi hidup yang sia-sia dan seenaknya, karena hidup setelah kematian itu ada. Kalau Tuhan Yesus tidak naik ke surga, percuma kita sekarang ikut Tuhan, karena semua mati dan hilang gitu aja.. tapi dia bangKit, dan naik kesurga.

boleh memiliki segala hal, harta, jabatan, dan segala fasilitas hidup sebagai bukti hidup kita yang bertanggung jawab dan memaksimalkan kesempatan yang diberikan. Tapi bukan untuk terikat oleh semua hal itu, tapi kita membutuhkan semua itu untuk memuliakan Tuhan dan menolong Sesama kita. Gimana kita mo memberi klo kita gak punya apa2 untuk diberikan!!??

Berusahalah hidup kudus dan sempurna sebagai manusia, jangan sakiti sesama, jangan malas, dari hal kecil kita jaga hidup kita sehingga kapanpun kematian datang kita tidak takut, dan dapat menghadap Bapa disurga dengan penuh tanggung jawab.

Kematian bukanlah hal yang menyedihkan atau menakutkan bagi orang kudus, seperti tidur, menutup mata dibumi, membuka mata disurga. Bahkan mereka menunggu kematian datang atau Tuhan datang terlebih dahulu untuk menjemput kita semua. Karena merindukan hidup yang lebih berarti di kerajaan Surga.

Jadi tidak perlu kita sedih berkepanjangan jika ditinggal orang dibumi. Sedihlah seperlunya, dan terus jalani hidup dengan tanggungjawab. Kalau ada orang yang masih takut mati… itu pasti karena ada yang tidak beres dalam hidupnya, makanya, segera bereskan jangan tunggu2 nanti.

Pertobatan itu harus dimulai dengan pengakuan, dibereskan, dibuktikan perubahanya, tidak menyalahkan orang lain, rendahkan diri, terima dengan tanggung jawab segala konsekuensinya dan terus hidup dalam tuntunan Firman Tuhan  (ps. Gideon Simanjuntak)

Dan ini adalah proses yang terus harus kita jalani setiap hari bahkan setiap detiknya.

Gak perlu jadi pendeta buat ngomong ginian, karena Tuhan gak bilang jadilah pendeta…sekolah teologia dulu  jadilah guru… tidak, dia berkata jadilah Murid, artinya kita sesama murid saling belajar dan saling mendewasakan. Karena guru kita satu-satunya hanya Tuhan Yesus..Amin

pilihan kelas

sesuai Kelas / Porsi masing2

dalam menjalani hidup kita pasti semua punya kebutuhan dan keinginan, sebut saja keinginan punya rumah atau fasilitas lain, seperti kendaraan atau alat elektronik
namun sebaiknya kita bisa belajar lebih dewasa dan mengerti bagaimana memenuhi itu semua.

mau punya rumah, motor, mobil, hp itu tidak salah, memang kebutuhan dan wajib dipenuhi
tapi sebaiknnya, pilihlah semua sesuai kelas kita, da porsi kita masing2 pada saat pilihan itu dibuat.

jangan menjadikan kebutuhan sebagai beban hidup walau itu wajib dipenuhi.
contohnya punya rumah, harus beli cash atau cicil? semua tidak ada yang benar/salah
yang jadi salah adalah saat memilih tidak sesuai kelas kita.

maksudnya? ini bukan berarti ada pemisah antara si miskin dan si kaya, namun kelas kitaitu sama seperti sekolah, ada tingkatanya.

kalau kita blm cukup punya tabungan/penghasilan untuk membeli kendaraan, maka naiklah kendaraan umum, tidak usah di utamakan gengsi atau prestige
(maaf harus menyebut suatu merek untuk memperjelas tulisan)
klo belum bisa beli iphone/samsung, belilah xiaomi,
klo belum bisa beli PCX/Nmax, belilah Beat/mio,
klo belum bisa beli BMW, belilah agya

jangan bebani hidup karena keinginan yang terlalu tinggi diluar kemampuan, belajarlah menahan diri.

jangan sampai maksa nyicil sampe akhirnya terbelit dengan cicilan, 70% penghasilan buat bayar cicilan, 30 % buat biaya hidup hari2.
memang akan cukup, tapi jadi kehilangan kesempatan lain, semua dilakukan hanya karena prestige dan bukan hal yang utama.

boleh gak nyicil? silahkan, tidak dilarang, bukan berarti abis ini jadi anti cicilan, kasian yang kerja di bank/leasing, krn mereka butuh cicilan dari kita.

namun mindsetnya harus diubah dulu, SESUAI KELAS KITA saat ITU.

klo memang penghasilanya sudah mampu bayar cicilan beli motor/mobil/rumah tersebut,silahkan, makan di restoren mewah, dan beli barang branded, beli lah… jangan pelit,
nikmatin hidup, bantu para penjual barang mewah tersebut agar cepat laku.

buat rumah, prinsip orang tua jaman dulu tidak boleh dipegang/jalani lagi dimasa sekarang ini karena sudah tidak relevan! apa itu? kerja harus punya rumah, wajib beli rumah!
kenapa saya katakan tidak boleh? karena sudah tidak relevan saat ini. ngontrak itu seakan2 tabu dan hina, padahal lebih baik dalam beberapa sudut pandang.

sampai saat saya tulis ini, saya juga masih kontrak, dan saya banyak menikmati keuntungan dari ngontrak, yah memang ada kerugian juga, dibanding mereka yang sudah memaksa
untuk nyicil rumah… 15 tahun kerja saya masih ngontrak, sedang teman2 ada yg sudah punya rumah sendiri karena berhasil memaksakan diri untuk nyicil dan akhirnya punya sendiri

mungkin akan saya bahas selanjutnya mengenai pandangan kapan harus ngontrak/beli rumah, kapan harus cicil rmh atau kendaraan.. karena jadi panjang untuk saat ini.

kembali ke topik. Kita harus menyadari sekarang ini kita ada dikelas mana, dan turunkan ekspektasi kita terhadap keinginan kita sesuai keadaan kita.
boleh memiliki apapun, asal sudah sesuai dengan kemampuan dan penghasilan. apabila belum…sebaiknya di tahan, dan dijadikan motivasi untuk meningkatkan kelas kita
sehingga suatu hari kita bisa memiliki apa yang tertunda, karena sudah naik kelas.

jadi hidup ini tidak boleh stagnan ato menetap di 1 kelas, ibaratnya sekolah kagak naek2 kelas.
dikelas mana kita berada saat ini, harus kita sadari dulu sebelum memenuhi keinginan kita. dan jangan berhenti berusaha dan berjuang untuk naik kelas selama
masih ada napas hidup, hiduplah dengan maximal, tanpa asal usul kita dimasa lalu.