Memisahkan Excel Sheet Kedalam File Terpisah

copy paste code berikut ke visual basic module excel ( ALT+F11)

Sub SplitEachWorksheet()

Dim FPath As String

FPath = Application.ActiveWorkbook.Path

Application.ScreenUpdating = False

Application.DisplayAlerts = False

For Each ws In ThisWorkbook.Sheets

    ws.Copy

    Application.ActiveWorkbook.SaveAs Filename:=FPath & "\" & ws.Name & ".xlsx"

    Application.ActiveWorkbook.Close False

Next

Application.DisplayAlerts = True

Application.ScreenUpdating = True

End Sub

IT’S OKAY, NOT TO BE OK

Bagaimana bisa kita berkata :

Saya OK, ditinggal orang yang saya sayangi?

Saya OK, hidup susah, tidak berkecukupan?

Saya OK, pekerjaan saya rendah?

Saya OK, tidak punya keturunan?

Saya OK, tidak punya teman?

Mampukah kita  berkata OK, disaat-saat itu semua sedang kita alami?

Ayub berkata kepada istrinya: apakah kita hanya ingin menerima  yang baik, tidak yang buruk dari Tuhan?

Bagaimana bisa menerima keadaan bahwa kita sedang tidak baik, dan tetap berkata “OK, gak masalah”??

Tuhan ingin mendidik kita, dalam mendidik terkadang orang tua pasti memaksa, menyesah, menghajar anak2nya Dengan keras dia mengajar anaknya supaya lebih baik, yah gak semua anak harus dikerasin untuk bisa lebih baik, Dan belajar dengan kata-kata halus juga udah paham, tapi bagaimana jika tidak mengerti juga?

Orang tua yang baik pasti tidak akan menyerah, pasti dilakukan dengan berbagai cara agar anaknya bisa bertumbuh Bukan hanya bertumbuh secara fisik, tetapi lebih lagi secara Mental dan pengetahuan.

Oleh karena itu, seharusnya kita bisa melewati semua keadaan, walau keadaan itu membuat kita menjadi tidak baik-baik saja, tanpa banyak bertanya..tapi terus menjalani dengan bertekun hati, dan tidak curiga terhadap Tuhan, bahwa Tuhan memberikan semua itu tanpa alasan, dan tanpa tujuan akhir yang baik.

Sebagai salah satu contoh :

Kita tidak akan pernah menghargai makanan, sampai saat kita mengalami kelaparan. Atau Kita tidak akan pernah menghargai pekerjaan, sampai kita nganggur lama dan sulit mendapatkan pekerjaan Dan lain2.. Termasuk dimasa sekarang kita banyak ditinggal mereka yang kita sayangi… Kenapa tidak menghargai mereka saat mereka masih ada? Kenapa menunggu/menunda nanti aja..nanti aja..Apakah masih ada nanti??

Nah semua itu terkadang Tuhan MEMBIARKAN semua itu terjadi pada kita supaya kita sadar Dan bisa menghargai semua, serta bisa jadi lebih baik setelah kita melewatinya.

Gak ada orang bijak yang tidak melalui berbagai kesulitan hidup, klo ada hanya omong kosong

Gak ada orang kaya yang tidak melalui masa sulit, klo ada pasti bukan miliknya, hanya warisan

Gak ada orang pinter yang tidak belajar dengan tekun dan terus gagal dalam berbagai percobaan

Gak ada orang kuat yang tidak melatih tubuh dan jiwanya dalam latihan keras dan rutin

dsb

Mudah berteori, namun sulit untuk menjalani dan melewatinya… hanya 1 jawabanya..

“Percayalah Kepada Tuhan”

Melalui semua itu, Rencana Indah Tuhan Sudah disiapkan, bagi mereka yang MAMPU melewatinya.

Nah rencana Indah Tuhan itu bukan untuk mendapatkan balasan yang hanya sementara dibumi ini,

tetapi hal yang lebih besar dari itu, harta abadi yang ngengat dan karat tidak akan merusaknya, dan pencuri tidak akan mencurinya

Hidup dibumi adalah sekolah untuk persiapan kehidupan yang akan kita alami selanjutnya. Masing-masing Kita mempunyai Kurikulum yang berbeda untuk setiap kita. Jalani, dan terus pahami apa rencana Tuhan dalam Hidup singkat ini, 20-30-70-100 tahun kita terbatas hidup dibumi ini.. Jangan sampai tidak ada yang bisa kita Pelajari, atau bahkan kita tidak lulus dalam setiap ujian dari kurikulum hidup yang telah terjadi.

Jadi sekalipun sampai kita meninggal dunia kita tidak pernah mendapatkan balasan yang kita harapkan dari semua Penderitaan yang telah kita alami, janganlah menjadi kecewa, karena Tuhan tidak pernah mengharapkan kita menerima Semua hasil dari apa yang telah kita alami untuk sementara, tetapi untuk selama-lamanya, dan tidak mungkin hal Itu kita alami dibumi yang hanya sementara ini.

Jadi, apapun kepercayaan anda, siapapun anda, saya yakin semua percaya pada ajaran, ada kehidupan yang akan kita Jalani setelah ini, dan kumpulkan harta abadi selama kita hidup… nah itulah harta yang kita akan dapatkan hasil dari Apa yang kita lalui selama kita hidup dibumi ini..

Jadi semoga sekarang kita bisa Lebih mengerti.. Dan bisa berkata “IT’S OKAY, NOT TO BE OK”

KOMITMEN

SAYA MAU SETIA KEPADA TUHAN DALAM SEGALA KEADAAN!

Menjaga komitmen disaat kita sedang mengalami kesenangan atau sedang bahagia itu sangat mudah.. bagaimana disaat kita dijatuhkan dari tempat tinggi??

bisakah komitmen itu tetap kita pegang dan jalani??

porsi masalah untuk menguji/Verifikasi komitmen yang Tuhan beri pasti sudah pas! tidak berlebihan, dan kita pasti mampu lewati. pertanyaanya bagaimana kita menjalaninya? apakah sesuai dengan komitmen kita? Atau ternyata komitmen itu hanya sekedar kata2 dan janji palsu, karena tidak bisa di verifikasi?!

Mintalah kepada Tuhan untuk membuat hidup kita tidak flat atau 1 arah, agar bisa lebih mengerti apa arti menjaga komitmen. Dan menjalani hidup lebih dari anak2 dunia secara wajar.

Sedikit kisah dari pengalaman saya menjaga komitmen, semoga sharing ini bisa bermanfaat untuk mendapatkan gambaran dari apa yang saya utarakan diatas.

Saya pernah menjadi anak panti asuhan, hidup kekurangan, akhirnya bisa lulus sd, smp, smk, bahkan bekerja dan bisa kuliah dan lulus S1, karir dalam bekerja sampai bisa jadi manager..cukup tinggi untuk posisi saya dengan keadaan saya yang mempunyai latar belakang cukup tidak dipandang.

mungkin buat yg lain ah itu biasa, tapi buat saya itu sangat luar biasa sampai pada tingkat itu. Selama menjalani proses tersebut saya terus membuat komitmen untuk hidup lebih baik, secara jasmani maupun Rohani, semakin dekat dengan Tuhan karena saya percaya dengan berjalan bersama Tuhan saya pasti bisa sukses!

Sampai satu kejadian yang menjadi titik balik dari hidup saya, dan menjadi point penting dalam ujian verifikasi atas komitmen yang sudah saya buat dan berikan untuk Tuhan.

Singkat cerita, saya dipecat/PHK secara tidak hormat dari pekerjaan serta jabatan saya sebagai manager. Bahkan saya dibuat seolah-olah mengundurkan diri dari posisi itu karena satu kesalahan yang saya lakukan, saya mengakui kesalahan itu, walaupun jika mau di investigasi hal itu bukanlah sebuah kesalahan secara individu saya sendiri, tetapi saya tidak mau membela diri, saya tidak mencari ataupun membuktikan bahwa saya benar. Saya terima apapun keputusan perusahaan, karena bagaimanapun kita hanya bekerja pada manusia, bila kita berharap lebih, pasti kita kecewa. Bahkan seharusnya saya bisa mendapatkan pesangon, karena di phk dengan nilai yang harusnya cukup lumayan, tetapi itupun tidak saya dapatkan dengan semestinya, karena saya dibuat seolah2 mengundurkan diri, maka hanya mendapatkan 1x saja, dari seharusnya 5x gaji, dengan gaji manager saat itu, cukup lumayan lah, pasti klo yang seneng duit, dia akan maju menuntut hingga ke PHI/Depnaker, tapi untuk apa saya lakukan itu??

Jika saya hanya meributkan masalah uang pesangon, itu hanya membuktikan kalau saya ini tidak tau rasa terima kasih, dan saya hanya akan menjadi budak uang..apa bedanya saya dengan manusia duniawi?? Apa artinya saya mengenal Tuhan dan membuat berbagai komitmen dalam hidup selama ini??

Terkadang kita hanya fokus dengan apa yang hilang dari diri kita, tapi kita lupa apa yang sudah kita dapatkan selama ini, dan apa yang ada ditangan kita sekarang ini. Ya…mengenai hal ini sudah saya ketahui dari anime one piece, dari berbagai khotbah dan pengajaran di gereja, dan sekarang komitmen itu diuji buat saya.

Jadi saya mengambil keputusan untuk tidak meributkan masalah uang pesangon, karena itu hanyalah uang, lebih baik saya berterima kasih, karena sudah 3 tahun di rawat, diberikan penghasilan oleh perusahaan. Itu sudah melebihi dari apa yang saya akan dapatkan dari pesangon itu. Saya melakukan hal ini bukan karena saya sudah kaya, ato berkelimpahan, bahkan sayapun bingung gimana bulan depan, gimana nanti bayar kontrakan rumah, gimana sekolah anak dan biaya hidup kedepan, kalau saja dapat pesangon paling tidak saya bisa mendapatkan modal sebelum saya mendapatkan pekerjaan baru, yang mungkin belum tentu bisa punya penghasilan sama seperti waktu jadi manager kemarin. Kekhawatiran saya sebagai manusia itu sangat wajar, dan pergumulan untuk hal itu terus terjadi…tapi dengan segala komitmen yang telah saya buat, saya berkata kepada Tuhan, hidupku kuserahkan kedalam tanganmu, aku percaya rencanamu indah, ajarku mengerti kehendakmu.

Jika orang lain bertanya kepada saya, saya tidak pernah menjelek2an perusahaan tersebut, bahkan saya terus membantu staff dan semua teman2 yang masih bekerja, jika mereka bertanya, saya terus jawab, dan saya katakan kepada mereka semua agar tidak perlu takut bertanya dan saya tidak akan menjawab. Saya pasti jawab dan tetap bantu, karena waktu yang sangat mendadak, banyak pending kerjaan yang masih belum selesai, dan banyak yang bingung bagaimana menyelesaikan hal tersebut karena saya tidak ada, saya tetap bantu terus, bukan karena ingin dipuji, tapi karena memang kita sama-sama bekerja, kita sama-sama hanya karyawan, dan berusaha untuk meberikan yang terbaik untuk perusahaan. Jadi apa sulitnya membantu dan memberikan informasi yang seharusnya diberikan??

Dan setelah itu, saya menganggur, saya kembali berusaha untuk mencari pekerjaan, lamar sana sini, coba cari peluang lain, dan berbagai usaha untuk kembali bisa mendapatkan pekerjaan. Saya tidak berkecil hati karena pengalaman dipecat, bahkan buat saya hal itu akan menjadi hal positif, karena saya bisa memberikan pengalaman saya mengenai perihal saya diphk tanpa pesangon.

Istri saya terus menguatkan saya juga selama menjalani hal ini. Dia bahkan menyetujui saya keluar/ dipecat dari perusahaan tersebut…lhoo koq gitu?? Karena selama saya menjadi manager disitu, saya hampir tidak kenal istirahat dalam bekerja, workaholic..mungkin mirip seperti itu, jalan pagi, pulang sore, dikantor susah di wa, jarang balas, ditelpon sibuk terus, sampe rumah masih buka notebook lagi, lanjut kerja sampe jam 11-12 kadang hampir pagi masih terus lanjut karena banyak sekali yang harus dikerjakan, dan sulit membagi waktu di siang hari karena terlalu banyak hal yang hanya bisa dikerjakan di siang hari, maka untuk hal yang lain saya kerjakan saat dirumah. Bahkan dia sampe bilang…

“mungkin emang lo disuruh istirahat sama Tuhan”, ”tuh liat lo dah loyal dikantor, kerja mati2an, tapi dianggep gak?? Malah di begituin.. buat apa, apa gak jadi kaya sia-sia selama ini??” hal ini bisa ditanggapi dengan 2 jawaban.

  1. Saya bekerja buat Tuhan, saya memberikan semua kemampuan saya ALL out selalu saya berikan karena saya bukan bekerja untuk kepuasan manusia saja, saya selalu menujukan hasil bekerja untuk Tuhan.
  2. Saya kerja buat manusia, walau udah kasih yang terbaik, belum tentu atau terkadang tidak bisa dilihat sama manusia, dan akhirnya pasti kecewa, karena akhirnapun saya merasakan itu.

selain itu hampir gak pernah megang anak sama sekali, maen sama anak2 jarang, beli kaset ps gak pernah dimaenin, pokoknya gak kenal waktu pas kerja tuh…!

Jadi diantara pergumulan tersebut, saya terus mencoba mengerti apa kehendak Tuhan dalam hidup saya. Mengapa dia menginginkan saya menjalani hal ini, apa yang Tuhan mau untuk saya lihat, rasakan, pelajari dan lakukan untuk hal ini. Apa keputusan dan tindakan saya, apakah saya mengerti rencananya, atau saya hanya ingin memaksakan kehendak saya untuk Tuhan turuti??!!

Akibat/bagian/upah dari komitmen yang kita pegang!

Dalam pencarian pekerjaan, saya menghubungi beberapa relasi saya, dan Puji Tuhan, hanya dalam waktu 2 minggu saya sudah bergabung dengan perusahaan tempat teman saya bekerja, walau tidak lama beraada di perusahaan tersebut, kemudian saya pindah ke perusahaan lain yang pada saat saya menulis ini, saya masih ada diperusahaan tersebut, cara untuk masuk ke perusahaan saat ini pun sangnat ajaib, hanya dalam waktu singkat, saya bisa mendapatkan peluang dan kesempatan untuk dapat dipanggil interview, dan bekerja, bahkan saya bisa mendapatkan penghasilan yang jauh lebih besar dari posisi saya sebelumnya, bahkan Tuhan pulihkan kembali jabatan saya kembali.

Disaat orang lain menghadapi awal pandemi, kehilangan pekerjaan, dan kesulitan, sebaliknya saya malah mendapatkan kesempatan bekerja, malahan saya bisa mendapatkan penghasilan yang tidak pernah dikurangi, walau harus bekerja terus tanpa ada pembatasan WFH, dan lokasi kerja yang cukup jauh menurut orang-orang, bahkan mereka berkata, gila kerja jauh banget bekasi – depok setiap hari, itu mah jauh banget, berangkat jam berapa?? Macet nya gimana, gak cape dijalan, sampe ada yang bilang ah..gw mah mendingan nganggur daripada kerja jauh gitu!

Nah disinilah berbagai sikap kita terus diuji, apakah kita bersyukur? Atau lebih banyak menuntut yang kita mau, tanpa kita bisa memberikan  lebih, tanpa berkorban lebih. Salah satu atasan saya diperusahaan sebelumnya pernah berkata :  “KERJA ITU BUTUH MODAL” nah ongkos, jarak, waktu, tenaga itu juga merupakan modal kerja kita untuk bisa mendapatkan penghasilan dari apa yang sudah kita berikan. Dari hal itu saya bersyukur bisa belajar dan mendapatkan kata2 tersebut, sehingga itu juga bisa menjadi komitmen saya dimasa depan. Dan saat ini saya merasakan bagaimana menjalani komitmen itu. Bahkan saya harus rela membeli kendaraan untuk bisa bekerja lebih cepat, dan tidak cape dijalan, bensin, tol, saya bayar sendiri tanpa diganti..trus kenapa? Kenapa kita harus banyak menuntut? Saya tidak melakukan hal itu, saya bayar saja, karena buat saya semua itu memang modal saya untuk bisa bekerja, toh saya juga tidak kekurangan, dari penghasilan yang saya dapat saya masih bisa mendapatkan kelebihan dari situ..jadi jalani saja.

Bahkan saya menyadari diperusahaan ini, saya mulai melihat segala perjalanan hidup saya dalam bekerja itu dikumpulkan untuk dapat mengatasi masalah yang terjadi diperusahaan ini.. saya pernah bekerja di pabrik, perkantoran, perusahaan kecil, perusahaan besar.. semua pengalaman kerja yang saya dapatkan saya bisa berikan secara all out disini, jadi Tuhan mempersiapkan saya dimasa lalu untuk bisa berada pada posisi sekarang ini. Nah dari sini saya makin yakin dengan apapun yang kita alami tidak pernah lebih berat dari kemampuan kita, bahkan untuk hal-hal indah yang akan kita dapat terkadang harus diawali dengan kejadian yang tidak mengenakkan untuk dialami.

Dan dari titik balik atas kejadian tersebut, maka kedepan saya terus membuat komitmen2 baru dalam hidup saya, dimana salah satunya adalah, saya akan terus bekerja untuk Tuhan, dan kedepan akan terus makin sadar, untuk tidak mempertahankan apapun dalam hidup ini, walaupun saya punya jabatan dan penghasilan lebih, saya tetap serahkan semua kedalam tangan Tuhan, karena jika dia berkehendak, maka dia pasti bisa ambil kembali semua itu, jadi untuk apa saya mempertahankannya?

Dalam hal ini bukan berarti saya harus kerja seadanya, justru sebaliknya, saya akan makin sungguh2 dan makin keras dalam bekerja, setiap keputusan dan tindakan saya akan ambil tanpa perasaan ragu atau takut. Jika itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, maka akan saya lakukan, walau mungkin saya akan mendapatkan konsekuensi yang tidak enak juga kedepanya karena melakukan hal yang benar, saya tidak takut lagi, karena saya yakin, saat saya berjalan bersama Tuhan, pasti semua didalam kendali Dia. Dan pelajaran yang saya ambil juga, walaupun jabatan saya menurut saya tinggi, itu tidak ada artinya, maka selanjutnya dalam setiap keputusan saya tidak akan bertindak sendiri lagi. Tidak menjadi sombong, karena merasa dengan jabatan saya, maka saya bisa ambil keputusan apa saja. Dalam  hal inilah saya belajar, bahwa jabatan didunia itu tidaklah ada artinya, apalagi selama kita bekerja untuk manusia, hanya kekecewaan yang akan kita dapatkan.

Semoga sebagian dari kisah ini dapat menguatkan dan menjadi menjadi inspirasi buat pembaca untuk menyingkapi segala hal yang terjadi dalam hidup masing-masing. Kita harus berpegang teguh pada setiap Komitmen yang kita buat dengan Tuhan, dan selama Komitmen itu baik serta membuat kita dewasa, kita juga pasti akan melalui tahapan verifikasi atau ujian atas setiap komitmen yang telah kita ambil. Semoga semua bisa lulus juga, dan mendapatkan bagian yang lebih baik karena terus menjaga komitmen yang telah dibuat.

Terus berusaha menjadi sempurna selama hidup dibumi ini, dan tetap arahkan tujuan pada kehidupan kekal, agar setiap tindakan kita tidak berakhir dengan sia-sia, dan kita akan memperoleh harta kekal di surga.

spellnumber

Option Explicit

‘Main Function

Function SpellNumber(ByVal MyNumber)

Dim Dollars, Cents, Temp

Dim DecimalPlace, Count

ReDim Place(9) As String

Place(2) = ” Thousand “

Place(3) = ” Million “

Place(4) = ” Billion “

Place(5) = ” Trillion “

‘ String representation of amount.

MyNumber = Trim(Str(MyNumber))

‘ Position of decimal place 0 if none.

DecimalPlace = InStr(MyNumber, “.”)

‘ Convert cents and set MyNumber to dollar amount.

If DecimalPlace > 0 Then

Cents = GetTens(Left(Mid(MyNumber, DecimalPlace + 1) & “00”, 2))

MyNumber = Trim(Left(MyNumber, DecimalPlace – 1))

End If

Count = 1

Do While MyNumber “”

Temp = GetHundreds(Right(MyNumber, 3))

If Temp “” Then Dollars = Temp & Place(Count) & Dollars

If Len(MyNumber) > 3 Then

MyNumber = Left(MyNumber, Len(MyNumber) – 3)

Else

MyNumber = “”

End If

Count = Count + 1

Loop

Select Case Dollars

Case “”

Dollars = “No Dollars”

Case “One”

Dollars = “One Dollar”

Case Else

Dollars = Dollars & ” Dollars”

End Select

Select Case Cents

Case “”

Cents = ” ” ‘no cent



Case “One”

Cents = ” and One Cent”

Case Else

Cents = ” and ” & Cents & ” Cents”

End Select

SpellNumber = Dollars & Cents

End Function



‘ Converts a number from 100-999 into text

Function GetHundreds(ByVal MyNumber)

Dim Result As String

If Val(MyNumber) = 0 Then Exit Function

MyNumber = Right(“000” & MyNumber, 3)

‘ Convert the hundreds place.

If Mid(MyNumber, 1, 1) “0” Then

Result = GetDigit(Mid(MyNumber, 1, 1)) & ” Hundred “

End If

‘ Convert the tens and ones place.

If Mid(MyNumber, 2, 1) “0” Then

Result = Result & GetTens(Mid(MyNumber, 2))

Else

Result = Result & GetDigit(Mid(MyNumber, 3))

End If

GetHundreds = Result

End Function



‘ Converts a number from 10 to 99 into text.

Function GetTens(TensText)

Dim Result As String

Result = “” ‘ Null out the temporary function value.

If Val(Left(TensText, 1)) = 1 Then ‘ If value between 10-19…

Select Case Val(TensText)

Case 10: Result = “Ten”

Case 11: Result = “Eleven”

Case 12: Result = “Twelve”

Case 13: Result = “Thirteen”

Case 14: Result = “Fourteen”

Case 15: Result = “Fifteen”

Case 16: Result = “Sixteen”

Case 17: Result = “Seventeen”

Case 18: Result = “Eighteen”

Case 19: Result = “Nineteen”

Case Else

End Select

Else ‘ If value between 20-99…

Select Case Val(Left(TensText, 1))

Case 2: Result = “Twenty “

Case 3: Result = “Thirty “

Case 4: Result = “Forty “

Case 5: Result = “Fifty “

Case 6: Result = “Sixty “

Case 7: Result = “Seventy “

Case 8: Result = “Eighty “

Case 9: Result = “Ninety “

Case Else

End Select

Result = Result & GetDigit(Right(TensText, 1)) ‘ Retrieve ones place.

End If

GetTens = Result

End Function



‘ Converts a number from 1 to 9 into text.

Function GetDigit(Digit)

Select Case Val(Digit)

Case 1: GetDigit = “One”

Case 2: GetDigit = “Two”

Case 3: GetDigit = “Three”

Case 4: GetDigit = “Four”

Case 5: GetDigit = “Five”

Case 6: GetDigit = “Six”

Case 7: GetDigit = “Seven”

Case 8: GetDigit = “Eight”

Case 9: GetDigit = “Nine”

Case Else: GetDigit = “”

End Select

End Function

terbilang

Option Explicit

Function Terbilang(ByVal MyNumber)
Dim Rupiah, Sen, Temp
Dim Des, Desimal, Count, Tmp
Dim IsNeg

ReDim Place(9) As String
Place(2) = “RIBU “
Place(3) = “JUTA “
Place(4) = “MILYAR “
Place(5) = “TRILYUN “

‘Ubah angka menjadi string
MyNumber = Round(MyNumber, 2)
MyNumber = Trim(Str(MyNumber))

‘Cek bilangan negatif
If Mid(MyNumber, 1, 1) = “-” Then
MyNumber = Right(MyNumber, Len(MyNumber) – 1)
IsNeg = True
End If

‘Posisi desimal, 0 jika bil. bulat
Desimal = InStr(MyNumber, “.”)
‘Pembulatan sen, dua angka di belakang koma
Des = Mid(MyNumber, Desimal + 2)
If Desimal > 0 Then
Tmp = Left(Mid(MyNumber, Desimal + 1) & “00”, 2)
If Left(Tmp, 1) = “0” Then
Tmp = Mid(Tmp, 2)
Sen = Satuan(Tmp)
Else
Sen = Puluhan(Tmp)
End If
MyNumber = Trim(Left(MyNumber, Desimal – 1))
End If

Count = 1
Do While MyNumber “”
Temp = Ratusan(Right(MyNumber, 3), Count)
If Temp “” Then Rupiah = Temp & Place(Count) & Rupiah
If Len(MyNumber) > 3 Then
MyNumber = Left(MyNumber, Len(MyNumber) – 3)
Else
MyNumber = “”
End If
Count = Count + 1
Loop

Select Case Rupiah
Case “”
Rupiah = “NOL RUPIAH”
Case Else
Rupiah = Rupiah & “RUPIAH”
End Select

Select Case Sen
Case “”
Sen = “”
Case Else
Sen = ” DAN ” & Sen & “SENn”
End Select

If IsNeg = True Then
Terbilang = “MINUS ” & Rupiah & Sen
Else
Terbilang = Rupiah & Sen
End If

End Function


‘**************************************
‘ Mengubah angka 100-999 menjadi teks *
‘**************************************
Function Ratusan(ByVal MyNumber, Count)
Dim Result As String
Dim Tmp

If Val(MyNumber) = 0 Then Exit Function
MyNumber = Right(“000” & MyNumber, 3)

‘Mengubah seribu
If MyNumber = “001” And Count = 2 Then
Ratusan = “SE”
Exit Function
End If

‘Mengubah ratusan
If Mid(MyNumber, 1, 1) “0” Then
If Mid(MyNumber, 1, 1) = “1” Then
Result = “SERATUS “
Else
Result = Satuan(Mid(MyNumber, 1, 1)) & “RATUS “
End If
End If

‘Mengubah puluhan dan satuan
If Mid(MyNumber, 2, 1) “0” Then
Result = Result & Puluhan(Mid(MyNumber, 2))
Else
Result = Result & Satuan(Mid(MyNumber, 3))
End If

Ratusan = Result

End Function


‘*******************
‘ Mengubah puluhan *
‘*******************
Function Puluhan(TeksPuluhan)
Dim Result As String

Result = “”
‘ nilai antara 10-19
If Val(Left(TeksPuluhan, 1)) = 1 Then
Select Case Val(TeksPuluhan)
Case 10: Result = “SEPULUH “
Case 11: Result = “SEBELAS “
Case Else
Result = Satuan(Mid(TeksPuluhan, 2)) & “BELAS “
End Select
‘ nilai antara 20-99
Else
Result = Satuan(Mid(TeksPuluhan, 1, 1)) _
& “PULUH “
Result = Result & Satuan(Right(TeksPuluhan, 1))
‘satuan
End If
Puluhan = Result
End Function


‘********************************
‘ Mengubah satuan menjadi teks. *
‘********************************
Function Satuan(Digit)
Select Case Val(Digit)
Case 1: Satuan = “SATU “
Case 2: Satuan = “DUA “
Case 3: Satuan = “TIGA “
Case 4: Satuan = “EMPAT “
Case 5: Satuan = “LIMA “
Case 6: Satuan = “ENAM “
Case 7: Satuan = “TUJUH “
Case 8: Satuan = “DELAPAN “
Case 9: Satuan = “SEMBILAN “
Case Else: Satuan = “”
End Select
End Function

Bukan Iman Kristen Murahan

untuk teman-teman kristen:

banyak guru, pengajar dan pendeta yang memberikan pengajaran Cukup dengan percaya kepada Tuhan, kita akan selamat dan masuk surga.. mudah bukan, masuk surga itu mudah jangan dipersulit!

well.. saya mau bagikan pendapat saya bahwa ini salah besar!

Kepercayaan tentang masuk surga itu anugerah dan mudah, adalah penyesatan, itu adalah iman yang murahan dan palsu.

Jangan jadi kristen yang murahan, hanya dengan beragama kristen sudah berpikir selamat masuk surga, tidak semurah dan serendah itu. Seakan-akan di neraka gak ada orang kristen, jangan seenaknya yah..Hanya orang yang hidupnya kudus dan berkualitas yang ada disurga.

Tuhan berkata berjuanglah masuk ke dalam kerajaan Surga, paulus berkata, itu adalah pertandingan yang diwajibkan, artinya dalam pertandingan, ada yang menang dan kalah. jadi pastikan kita jadi pemenang, maka harus berjuang dengan keras. Bahkan Tuhan menantang orang kaya untuk menjual seluruh hartanya dan ikut dia…hingga orang tersebut menyerah.. sangat2lah sulit untuk masuk surga,

Sulit bukan berarti tidak bisa, dengan Anugerah dan kasih serta Roh kudus yang Tuhan berikan, jika kita mau dibimbing dan belajar, kita pasti bisa. Oleh karena itu kita harus memiliki keinginan yang keras dan berjuang dengan sepenuh hati

Dahulu orang berkta buat apa hidup suci/kudus toh pasti manusia mati juga. Buat apa punya pengetahuan, kepintaran, harta, jabatan, dan hal lainnya, toh mati gak dibawa.. akhirnya seenaknya hidup, gak mikirin orang lain, menyakiti diri sendiri bahkan merugikan orang lain. Bahkan berusaha hidup kekal di bumi, mau panjang umur sampe minum obat macem, operasi plastik awet muda, sampe keluar negeri berobat ngabisin harta Cuma buat nambah hidup sehari doang..tapi semua sia2

Baiknya kita harus semakin dewasa dan belajar kenapa Tuhan Yesus repot2 meninggalkan segalanya, dan turun ke bumi, menjadi manusia sepenuhnya sampai mati dikayu salib, Dia dibangkitkan, dan Diangkat Ke Surga.

Dia datang memberikan kita HIDUP, gak lagi hidup yang sia-sia dan seenaknya, karena hidup setelah kematian itu ada. Kalau Tuhan Yesus tidak naik ke surga, percuma kita sekarang ikut Tuhan, karena semua mati dan hilang gitu aja.. tapi dia bangKit, dan naik kesurga.

boleh memiliki segala hal, harta, jabatan, dan segala fasilitas hidup sebagai bukti hidup kita yang bertanggung jawab dan memaksimalkan kesempatan yang diberikan. Tapi bukan untuk terikat oleh semua hal itu, tapi kita membutuhkan semua itu untuk memuliakan Tuhan dan menolong Sesama kita. Gimana kita mo memberi klo kita gak punya apa2 untuk diberikan!!??

Berusahalah hidup kudus dan sempurna sebagai manusia, jangan sakiti sesama, jangan malas, dari hal kecil kita jaga hidup kita sehingga kapanpun kematian datang kita tidak takut, dan dapat menghadap Bapa disurga dengan penuh tanggung jawab.

Kematian bukanlah hal yang menyedihkan atau menakutkan bagi orang kudus, seperti tidur, menutup mata dibumi, membuka mata disurga. Bahkan mereka menunggu kematian datang atau Tuhan datang terlebih dahulu untuk menjemput kita semua. Karena merindukan hidup yang lebih berarti di kerajaan Surga.

Jadi tidak perlu kita sedih berkepanjangan jika ditinggal orang dibumi. Sedihlah seperlunya, dan terus jalani hidup dengan tanggungjawab. Kalau ada orang yang masih takut mati… itu pasti karena ada yang tidak beres dalam hidupnya, makanya, segera bereskan jangan tunggu2 nanti.

Pertobatan itu harus dimulai dengan pengakuan, dibereskan, dibuktikan perubahanya, tidak menyalahkan orang lain, rendahkan diri, terima dengan tanggung jawab segala konsekuensinya dan terus hidup dalam tuntunan Firman Tuhan  (ps. Gideon Simanjuntak)

Dan ini adalah proses yang terus harus kita jalani setiap hari bahkan setiap detiknya.

Gak perlu jadi pendeta buat ngomong ginian, karena Tuhan gak bilang jadilah pendeta…sekolah teologia dulu  jadilah guru… tidak, dia berkata jadilah Murid, artinya kita sesama murid saling belajar dan saling mendewasakan. Karena guru kita satu-satunya hanya Tuhan Yesus..Amin

pilihan kelas

sesuai Kelas / Porsi masing2

dalam menjalani hidup kita pasti semua punya kebutuhan dan keinginan, sebut saja keinginan punya rumah atau fasilitas lain, seperti kendaraan atau alat elektronik
namun sebaiknya kita bisa belajar lebih dewasa dan mengerti bagaimana memenuhi itu semua.

mau punya rumah, motor, mobil, hp itu tidak salah, memang kebutuhan dan wajib dipenuhi
tapi sebaiknnya, pilihlah semua sesuai kelas kita, da porsi kita masing2 pada saat pilihan itu dibuat.

jangan menjadikan kebutuhan sebagai beban hidup walau itu wajib dipenuhi.
contohnya punya rumah, harus beli cash atau cicil? semua tidak ada yang benar/salah
yang jadi salah adalah saat memilih tidak sesuai kelas kita.

maksudnya? ini bukan berarti ada pemisah antara si miskin dan si kaya, namun kelas kitaitu sama seperti sekolah, ada tingkatanya.

kalau kita blm cukup punya tabungan/penghasilan untuk membeli kendaraan, maka naiklah kendaraan umum, tidak usah di utamakan gengsi atau prestige
(maaf harus menyebut suatu merek untuk memperjelas tulisan)
klo belum bisa beli iphone/samsung, belilah xiaomi,
klo belum bisa beli PCX/Nmax, belilah Beat/mio,
klo belum bisa beli BMW, belilah agya

jangan bebani hidup karena keinginan yang terlalu tinggi diluar kemampuan, belajarlah menahan diri.

jangan sampai maksa nyicil sampe akhirnya terbelit dengan cicilan, 70% penghasilan buat bayar cicilan, 30 % buat biaya hidup hari2.
memang akan cukup, tapi jadi kehilangan kesempatan lain, semua dilakukan hanya karena prestige dan bukan hal yang utama.

boleh gak nyicil? silahkan, tidak dilarang, bukan berarti abis ini jadi anti cicilan, kasian yang kerja di bank/leasing, krn mereka butuh cicilan dari kita.

namun mindsetnya harus diubah dulu, SESUAI KELAS KITA saat ITU.

klo memang penghasilanya sudah mampu bayar cicilan beli motor/mobil/rumah tersebut,silahkan, makan di restoren mewah, dan beli barang branded, beli lah… jangan pelit,
nikmatin hidup, bantu para penjual barang mewah tersebut agar cepat laku.

buat rumah, prinsip orang tua jaman dulu tidak boleh dipegang/jalani lagi dimasa sekarang ini karena sudah tidak relevan! apa itu? kerja harus punya rumah, wajib beli rumah!
kenapa saya katakan tidak boleh? karena sudah tidak relevan saat ini. ngontrak itu seakan2 tabu dan hina, padahal lebih baik dalam beberapa sudut pandang.

sampai saat saya tulis ini, saya juga masih kontrak, dan saya banyak menikmati keuntungan dari ngontrak, yah memang ada kerugian juga, dibanding mereka yang sudah memaksa
untuk nyicil rumah… 15 tahun kerja saya masih ngontrak, sedang teman2 ada yg sudah punya rumah sendiri karena berhasil memaksakan diri untuk nyicil dan akhirnya punya sendiri

mungkin akan saya bahas selanjutnya mengenai pandangan kapan harus ngontrak/beli rumah, kapan harus cicil rmh atau kendaraan.. karena jadi panjang untuk saat ini.

kembali ke topik. Kita harus menyadari sekarang ini kita ada dikelas mana, dan turunkan ekspektasi kita terhadap keinginan kita sesuai keadaan kita.
boleh memiliki apapun, asal sudah sesuai dengan kemampuan dan penghasilan. apabila belum…sebaiknya di tahan, dan dijadikan motivasi untuk meningkatkan kelas kita
sehingga suatu hari kita bisa memiliki apa yang tertunda, karena sudah naik kelas.

jadi hidup ini tidak boleh stagnan ato menetap di 1 kelas, ibaratnya sekolah kagak naek2 kelas.
dikelas mana kita berada saat ini, harus kita sadari dulu sebelum memenuhi keinginan kita. dan jangan berhenti berusaha dan berjuang untuk naik kelas selama
masih ada napas hidup, hiduplah dengan maximal, tanpa asal usul kita dimasa lalu.

Menggabungkan File excel Menjadi 1

jika ingin menggabungkan beberapa file excel yang punya banyak sheet, menjadi 1 file bisa menggunakan VB dengan code berikut :

Sub mergeFiles()
    'Merges all files in a folder to a main file.
    
    'Define variables:
    Dim numberOfFilesChosen, i As Integer
    Dim tempFileDialog As FileDialog
    Dim mainWorkbook, sourceWorkbook As Workbook
    Dim tempWorkSheet As Worksheet
    
    Set mainWorkbook = Application.ActiveWorkbook
    Set tempFileDialog = Application.FileDialog(msoFileDialogFilePicker)
    
    'Allow the user to select multiple workbooks
    tempFileDialog.AllowMultiSelect = True
    
    numberOfFilesChosen = tempFileDialog.Show
    
    'Loop through all selected workbooks
    For i = 1 To tempFileDialog.SelectedItems.Count
        
        'Open each workbook
        Workbooks.Open tempFileDialog.SelectedItems(i)
        
        Set sourceWorkbook = ActiveWorkbook
        
        'Copy each worksheet to the end of the main workbook
        For Each tempWorkSheet In sourceWorkbook.Worksheets
            tempWorkSheet.Copy after:=mainWorkbook.Sheets(mainWorkbook.Worksheets.Count)
        Next tempWorkSheet
        
        'Close the source workbook
        sourceWorkbook.Close
    Next i
    
End Sub

dan untuk mendapatkan nama sheet dari File excel bisa menggunakan add formula dan Index

buat rumus "sheetnames" atau bebas apa saja namanya

=REPLACE(GET.WORKBOOK(1),1,FIND("]",GET.WORKBOOK(1)),"")

kemudian menggunakan indek

INDEX(sheetnames,urutan sheet)